Wallpaper banyak dipilih sebagai bahan penutup dinding karena lebih
ekspresif. Wallpaper mempunyai warna, corak, dan motif yang sangat
beragam dibandingkan dengan cat tembok biasa yang hanya mempunyai warna
yang beragam, tetapi tidak mempunyai corak dan motif. Memang
dimungkinkan untuk membuat corak dan motif dengan mempergunakan cat,
tapi memerlukan teknik yang sangat sulit. Berbeda dengan Wallpaper,
tinggal pilih, lalu tempel, dan Anda sudah akan memperoleh bidang
dinding yang sangat ekspresif.
Jenis dan Bentuk Wallpaper
Wallpaper dengan motif-motif konvensional, biasanya terdiri dari 3
bagian. Bagian pertama adalah motif untuk bidang yang berada di bagian
bawah border, bagian kedua adalah motif untuk bidangyang berada di
bagian atas border, bagian ketiga adalah border itu sendiri. Untuk
wallpaper bidang berupa roll dengan lebar 0,53m x panjang 10m (rol
kecil) dan lebar 0,93m x panjang 17m (rol besar). Sedangkan wallpaper
dengan motif-motif yang lebih modern, biasanya diaplikasikan dengan
tanpa border, tetapi memiliki motif yang sama untuk seluruh bidang
dinding.
Secara umum, bahan wallpaper ada 2. Yang pertama yang sudah agak
jarang ditemukan adalah yang berbahan basar vinyl (sejenis plastik).
Yang kedua, yang saat ini dominan dipergunakan, adalah yang berbahan
dasar kertas. Wallpaper dengan bahan dasar kertas ini terdiri dari
banyak jenis dan kualitas dengan berbagai kisaran harga antara Rp.150rb
s/d Rp 1,6jt per rol. Biaya pemasangan adalah Rp 25 ribu untuk rol kecil
dan Rp.75 ribu untuk rol besar. Pemasangan minimal adalah 3 rol.
Wallpaper sebaiknya hanya diaplikasikan pada interior bangunan.
Pemakaian pada eksterior harus dihindari, karena selain bahan dasar
wallpaper sendiri yang terbuat dari kertas yang sangat rentan terhadap
air dan kelembaban, pada aplikasi wallpaper terhadap komponen perekat /
lem yang rentan terhadap cuaca juga.
Pemilihan dan Pemasangan Wallpaper.
1. Kondisi dinding.
Seperti halnya dengan aplikasi cat tembok, aplikasi wallpaper mutlak
harus memperhatikan kondisi dinding tempat menempelnya wallpaper. Karena
sebagus mungkin kualitas wallpaper yang kita pilih, tidak akan bisa
menempel sempurna, apabila kondisi bidang dinding tempat ditempelnya
wallpaper tersebut kurang baik. Untuk dinding baru, harus diperhatikan
betul kualitas semen yang dipergunakan untuk plesteran dan acian.
Kualitas semen yang buruk akan mengakibatkan wallpaper tidak bisa
menempel dengan sempurna. Untuk dinding baru, sebaiknya pemasangan
wallpaper menunggu beberapa hari sejak acian selesai, untuk memastikan
dinding sudah benar-benar kering. Untuk dinding lama, kita harus lebih
hati-hati lagi. Pastikan bahwa permukaan dinding dalam kondisi baik,
tidak ada retak, bubuk, lubang, kasar, tidak rata, ataupun cacat-cacat
lainnya. Bila terdapat cacat-cacat tersebut, maka harus diperbaiki dulu
dengan semen kualitas baik.
2. Pilih warna dan motif wallpaper.
Untuk pemilihan wallpaper Anda bisa memilih sendiri, atau
berkonsultasi dengan arsitek atau desainer interior. Yang jelas,
sesuaikan pilihan motif dan warna wallpaper Anda dengan gaya rumah Anda.
Untuk rumah bergaya klasik, anda bisa pilih wallpaper dengan motif
Victorian atau Naturalis, misal yang bermotif bunga-bunga. Untuk rumah
bergaya minimalis, biasanya dipilih wallpaper dengan warna gelap dan
motif garis-garis atau geometris. Sedangkan untuk rumah dengan gaya
oriental, akan lebih cocok untuk aplikasi wallpaper dengan warna merah,
silver, atau gold.
Motif wallpaper pun sebaiknya menyesuaikan dengan ukuran ruang. Untuk
ruang sempit, pilihlah motif horizontal, supaya ruang terlihat lebih
luas. Untuk ruang dengan langit-langit yang rendah, Anda bisa memilih
wallpaper dengan pola vertikal, supaya ruang terlihat lebih tinggi.
Untuk ruangan yang kecil, pilihlah wallpaper polos, atau motif yang
kecil-kecil dan simpel. Pada ruang yang lebar, barulah Anda pergunakan
wallpaper dengan motif yang besar-besar.
Fungsi ruangan juga harus diperhatikan dalam pemilihan warna
wallpaper. Untuk ruang tidur, sebaiknya hindari warna-warna yang tajam,
seperti merah, kuning, ungu, biru dll, dan gunakan warna yang lebih
lembut dan tenang. Warna-warna yang lebih ceria bisa diaplikasikan dalam
ruang keluarga. Sementara pada pantry dan ruang makan bisa dipergunakan
warna-warna yang menggugah selera makan, misalnya hijau dan merah.
3. Ukuran Ruang.
Kita harus mengetahui ukuran ruang untuk menentukan berapa rol
wallpaper yang kita butuhkan dan besarnya biaya yang akan diperlukan.
Untuk lebih menghemat dana, bisa saja wallpaper tidak perlu
diaplikasikan pada seluruh bidang dinding, melainkan hanya pada satu
atau dua bidang dinding saja yang menjadi aksen ruangan tersebut. Pada
wallpaper dengan 2 macam motif dan border, bisa saja kita hanya
mempergunakan wallpaper motif yang berada di bagian bawah border dan
border, atau bahkan bordernya saja. Sementara bagian yang lain tetap
mempergunakan finishing cat biasa.
4. Teknik pemasangan.
Andapun bisa memasang sendiri wallpaper di rumah Anda, Silahkan ikuti tahap-tahap berikut ini :
- Peralatan. Siapkan peralatan yang diperlukan, seperti alas plastik, tangga, cutter, pensil, penggaris dan meteran, benang dengan pemberat, lem wallpaper, bak untuk adukan lem (2 buah), spons, kuas lem, roller, amplas, dan kape untuk meratakan dinding.
- Persiapan Lem. Setelah bidang dinding atau permukaan siap, campur lem dengan air. Buatlah dalam dua bak terpisah, yaitu lem untuk bagian sambungan dan lem untuk keseluruhan. Lem bagian sambungan lebih kental, sehingga daya rekatnya lebih tinggi.
- Pengukuran. Ukur panjang dan lebar bidang yang akan dilapisi wallpaper. Sesuaikan lebar bidang dengan lebar wallpaper. Lebihkan kira-kira 1 sampai 1,5 sentimeter untuk bagian sambungan
- Pemotongan. Potong panjang wallpaper menjadi bagian-bagian yang disesuaikan dengan kebutuhan. Lihat petunjuk pemasangan pada kertas keterangan di setiap kemasan yang menjelaskan cara menyerasikan motif antar panel atau potongan wallpaper.
- Posisi. Tandai posisi wallpaper dengan pensil. Gunakan alat bantu berupa benang dengan alat pemberat agar lurus dan rapi
- Aplikasi Lem. Setelah ditandai, sapukan lem dengan roller pada permukaan bidang yang akan dilapisi wallpaper. Lakukan tahap ini perlahan-lahan.
- Menempel wallpaper. Tempel wallpaper dengan hati-hati. Perhatikan marking yang telah Anda buat sebelumnya memakai pensil.
- Sambungan. Pada bagian sambungan, gunakan lem yang lebih kental. Sapukan dengan kuas khusus pada bagian ini.
- Meratakan. Ratakan wallpaper yang telah terpasang dengan penggaris akrilik. Potong sisa wallpaper dengan cutter. Gunakan spons untuk menyerap kelebihan lem. Proses ini juga berfungsi untuk meratakan wallpaper.
- Cek. Setelah terpasang, cek sekali lagi untuk memastikan kerapiannya, terutama pada bagian sambungan dan sudut. Lakukan hal ini sebelum lem mengering, karena setelah lem kering, akan sangat sulit untuk merubah posisi wallpaper.
Biaya pemasangan wallpaper memang sekilas lebih mahal daripada teknik
finishing dengan cat tembok biasa. Tetapi ternyata bila
diaplikasikasikan dengan teknik yang benar, wallpaper bisa bertahan
lebih lama daripada cat. Wallpaper kualitas biasa bisa bertahan hingga 8
th. Bandingkan dengan cat kualitas biasa yang biasanya harus
diaplikasikan ulang setiap 2-3 th sekali. Sedangkan Wallpaper dengan
kualitas baik bisa bertahan hingga 10-12 tahun.
Perawatan wallpaper pun sangat mudah. Cukup sering-sering bersihkan
debu yang menempel dengan kemoceng, atau bisa juga gunakan lap lembab.
Bila ada noda yang membandel, bisa dibersihkan dengan campuran jeruk
nipis dan air hangat.
Selamat bereksperimen dengan wallpaper pada bidang dinding rumah
Anda, pilihan motif dan warna yang tepat akan membuat gaya rumah Anda
lebih hidup dan atraktif, seperti contoh-contoh berikut ini.
(sumber gambar : butikwallpaper.com; almima.wordpress.com; bismacenter.com; kamarndai.blogspot.com; jim-architect.co.cc; design-interior.me)
(sumber artikel - http://septanabp.wordpress.com/2012/07/09/tampil-super-dengan-wallpaper/)
No comments:
Post a Comment